Newest Post
Archive for 2014
BAB I
Dasar-dasar Pengoperasian Komputer
Komputer merupakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi
yang sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Komputer tidak hanya berperan
dalam bidang pengetikan atau penghitungan, namun telah merambah ke berbagai bidang
lainnya, termasuk bidang komunikasi. Bidang pendidikan, ekonomi dan bisnis, militer,
seni, hiburan, jaringan telekomunikasi dan lain-lain telah memanfaatkan kemampuan
komputer untuk membantu memecahkan masalah. Dalam bidang pendidikan, komputer
dapat dimanfaatkan sebagai media penunjang pembelajaran, alat analisis, dan hal-hal
yang terkait dengan kegiatan akademik. Pemanfaatan komputer dalam bidang ekonomi
dan bisnis dapat kita lihat melalui berbagai sektor usaha yang sekarang hamper seluruhnya
terkomputerisasi.
Pengenalan komputer bertujuan agar user atau pengguna komputer
dapat menggunakan atau mengoperasikan komputer sesuai dengan prosedur. Prosedur
itu dimulai dari merangkai, mengaktifkan, hingga mematikan komputer. Dengan
demikian, pengguna komputer dapat bekerja secara efektif dan sistem komputer
yang digunakan pun terawat secara optimal. Dalam bab ini, Anda akan mengenal
perangkat-perangkat penting
komputer, cara mengaktifkan dan mematikan komputer,
serta cara menjalankan dan mengakhiri beberapa program aplikasi.
A. Mengenal komponen-komponen komputer
Secara fisik,
perangkat komputer umumnya terdiri dari CPU, monitor, keyboard dan mouse.
Perangkat-perangkat tersebut merupakan perangkat dasar. Adapun perangkat tambahan
dapat berupa printer, scanner, modem dan lain sebagainya. Sebelum Anda dapat merangkai
komputer, Anda perlu mempelajari komponen-komponen yang ada dalam perangkat
komputer seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
Bagian paling penting pada sistem komputer adalah CPU (Central
Processing Unit). Bagian ini biasanya berupa kotak yang bagian depan dan bagian
belakangnya perlu kita kenali dengan baik. Bagian depan kotak CPU digunakan
untuk menempatkan tombol power, tombol reset, dan tempat pembaca CD/DVD atau
disket. Bagian belakang kotak CPU digunakan untuk menempatkan berbagai jenis
port dan colokan yang menghubungkan komputer dengan berbagai macam periferal.
Port dan colokan yang terletak di bagain belakang CPU terdiri dari:
a.
Colokan power supply yang digunakan untuk
mengalirkan arus listrik ke dalam CPU.
Secara fisik power supply untuk komputer
berbentuk kotak yang dilengkapi dengan fan (kipas pendingin). Pada bagian
tertentu terdapat kabel-kabel untuk mengalirkan listrik dari power supply ke
komponen-komponen di dalam kotak CPU seperti mainboard, harddisk, dan
lain-lain. Ada dua colokan yang terdapat pada bagian luar power supply. Colokan
pertama merupakan colokan untuk kabel yang terhubung ke sumber arus listrik di
rumah kita. Colokan kedua merupakan colokan yang terhubung ke monitor. Akan
tetapi, tidak semua power supply menyediakan arus listrik untuk monitor. Pada power
supply yang tidak memiliki colokan kabel untuk monitor, monitor mengambil listrik
langsung dari sumber listrik di rumah kita.
![]() |
Powersupply dan kabel-kabel untuk mengalirkan arus listrik ke komponen di dalam kotak CPU |
b.
Port PS/2 (Personal System/2), yaitu port untuk
menghubungkan mouse dan keyboard.
Pada komputer-komputer seri terbaru, port
PS/2 sudah mulai diganti dengan port USB.
![]() |
Port PS/2. Port warna hijau (atas) digunakan untuk mouse dan warna ungu (bawah) untuk keyboard |
c.
Port USB (Universal Serial Bus), yaitu port
universal yang dapat menghubungkan berbagai peralatan ke komputer. Dewasa ini,
port USB merupakan port yang banyak terdapat dalam sistem komputer. Perangkat
yang dapat dihubungkan ke computer melalui port USB antara lain mouse,
keyboard, printer, flashdisk, handphone, PDA, scanner, dan modem.
![]() |
Port USB pada komputer laptop |
d.
Port jaringan, yaitu port yang berfungsi
menghubungkan komputer ke jaringan komputer. Ada dua jenis port jaringan yang
biasanya terpasang pada komputer, yakni port jaringan RJ-45 dan port modem
RJ-11.
![]() |
Port jaringan RJ-11 dan RJ-45 |
e.
Port serial, yaitu port yang terdiri dari 9 pin
dan biasanya digunakan untuk menghubungkan modem eksternal yang sama-sama
menggunakan port serial.
![]() |
Port serial |
f.
Port paralel, yaitu port yang terdiri dari 25
pin yang dapat digunakan untuk menghubungkan printer, joystick, scanner dan peralatan
lain.
![]() |
Port paralel |
g.
Port audio, yaitu port untuk menghubungkan microphone,
speaker, dan peralatan audio lainnya.
h.
Port ekspansi, yaitu port untuk menambahkan
perangkat-perangkat seperti VGA card, TV Tunner, dan Firewire.
Pada sisi bagian depan kotak CPU terdapat
tombol power, tombol reset dan media drive seperti pembaca disket dan pembaca
CD/DVD ROM. Gambar 1.7 memperlihatkan sisi depan kotak CPU yang terbuka. Adapun
bagian-bagiannya adalah:
a.
tombol power untuk mengaktifkan computer
b.
tombol reset untuk me-restart atau menyalakan
ulang computer
c.
floppy drive 3.5h untuk membaca dan menyimpan data ke
disket ukuran kecil
d.
front port (port bagian depan) yang terdiri
dari port audio dan port USB
e.
hard drive LED atau lampu indikator harddisk
yang memberi tanda pada saat harddisk bekerja
f.
drive CD-ROM untuk membaca CD
g.
drive DVD-ROM untuk membaca DVD.
![]() |
Bagian depan CPU |
1.
semua hardware komputer telah disiapkan dan
tersusun secara baik letaknya.
2.
tegangan listrik mencukupi dan stabil
3.
peralatan listrik dan kabel dalam keadaan baik
dan aman digunakan.
![]() |
contoh susunan komputer yang baik |
Sebelum semua kabel dihubungkan, susunlah peralatan komputer
sedemikian rupa sehingga letaknya nyaman. Bila perlu, gunakan meja komputer
yang didesain secara khusus. Jika semua sudah siap, kini saatnya menghubungkan
berbagai peralatan ke port yang sesuai. Perhatikan langkah-langkah berikut:
4.
hubungkan mouse ke port PS/2 jika Anda
menggunakan mouse jenis PS/2 dan CPU Anda masih mendukung port PS/2
5.
hubungkan kabel mouse ke port USB jika mouse
Anda menggunakan port USB
6.
hubungkan keyboard ke port PS/2 jika Anda
menggunakan keyboard PS/2, atau
7.
hubungkan keyboard ke port USB jika Anda
menggunakan keyboard USB
8.
pasanglah kabel monitor ke port ekspansi (VGA)
dan kabel daya monitor ke sumber arus listrik
9.
pasanglah kabel speaker ke audio port (output)
pasanglah kabel printer ke port USB jika
printer Anda menggunakan port USB atau ke port paralel jika printer Anda
menggunakan port parallel
hubungkan kabel daya ke colokan power
supply dan colokkan ke stop kontak.
Langkah-langkah di atas adalah prosedur standar. Jika Anda
menggunakan peralatan lain seperti scanner, modem, hardisk eksternal, dan
lain-lain, Anda harus menghubungkan peralatan-peralatan tersebut melalui kabel
dan port yang sesuai.
Cara Mengoperasikan Komputer Yang Baik dan Benar
Belajar Komputer | Pada jaman modern ini, menggunakan komputer sudah bukan sesuatu yang luar biasa lagi, Anda tidak perlu memiliki latar belakang pendidikan khusus untuk Mengoperasikan Komputer, cukup dengan Anda bisa "Membaca dan Menulis" Anda sudah bisa menggunakan, memahami perintah sederhana komputer dan mengoperasikannya.
Sebagai
Pengguna Komputer Pemula, Anda mungkin menemukan kesulitan Bagaimana
Mengoperasikan Komputer. Pengoperasian sebuah komputer merupakan langkah
dasar yang harus dikuasai oleh para pemula ketika Belajar Komputer. Mengoperasikan Sebuah Komputer Bagi Pemula
mungkin terbilang sulit karena mereka belum terbiasa melakukannya. Pada
artikel kali ini, Bagaimana Cara Mengoperasikan Komputer akan dibahas
lebih sederhana agar mudah diterapkan dan diaplikasikan.
Cara Mengoperasikan Komputer sendiri terdiri dari tiga tahapan, yaitu Bagaimana Menyalakan Komputer, Bagaimana Mengoperasikan Komputer itu sendiri dan Bagaimana Mematikan Komputer. Berikut adalah beberapa Cara Mengoperasikan Komputer yang Baik dan Benar yang bisa Anda gunakan sebagai tambahan referensi.
1. Menyalakan Komputer
Sebelum menyalakan komputer, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan diantaranya memastikan perangkat-perangkat
seperti keyboard, mouse, monitor dan kabel power dalam
keadaan terhubung power supply dan memastikan PC sudah terinstall Sistem Operasi. Berikut adalah langkah-langkah menyalakan komputer.
- Tekan tombol power pada CPU kemudian ikuti dengan menekan tombol pada monitor.
- Tunggu beberapa saat proses loading hingga muncul jendela windows dan komputer/PC sudah siap untuk digunakan.
2. Mengoperasikan Komputer
Setelah komputer dinyalakan, maka proses selanjutnya adalah Mengoperasikan Komputer. Agar Anda bisa lebih cepat menguasai komputer, maka gunakanlah komputer sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda Belajar Komputer, Jika Anda seorang Designer, maka Anda bisa menggunakan Software Design seperti Corel Draw, 3D, Adobe Photoshop dan lain-lain agar lebih fokus terhadap aktivitas design Anda, Jika Anda seorang Programmer, maka Anda bisa menggunakan Visual Basic, C++, C#, Java, PHP dan lain-lain untuk menunjang pekerjaan Anda, sedangkan jika tujuan belajar komputer Anda adalah hanya untuk Mengetik, Mengirim E-Mail, Membuat Surat dan aktivitas lainnya yang menunjang pekerjaan kantor Anda, maka Microsoft Office (Microsoft Word, Excel, Power Point, Access) dan sedikit pengetahuan tentang internet sudah sangat mumpuni untuk membantu Anda meringankan pekerjaan Anda.
3. Mematikan Komputer
- Tutup semua aplikasi yang Anda gunakan.
- Klik menu Start (XP)/ Logo Windows (7) di pojok kiri bawah.
- Pilih Shutdown dan tunggu beberapa saat hingga komputer Anda benar-benar mati.
- Setelah komputer benar-benar mati, kemudian tekan tombol pada Monitor dan Speaker, Stabilizer dan Perangkat komputer lainnya.
- Setelah itu baru cabut kabel dari stop kontak. Hal ini bertujuan untuk menghemat daya dan mengantisipasi terjadinya korsleting listrik.
Langkah-langkah
di atas harus Anda kerjakan secara berurutan. Menyalakan dan Mematikan Komputer
dengan baik dan benar bisa memperpanjang usia pemakaian komputer Anda. Selain
itu komputer Anda juga akan selalu fresh dan jarang bermasalah.
Jika Anda sudah Mengoperasikan Komputer Dengan Cara Yang Baik dan Benar, maka selanjutnya adalah Mengetahui Tips Sehat Menggunakan Komputer. Tunggu di postingan Belajar Komputer selanjutnya ya. Semoga Artikel kali ini bisa bermanfaat dan bisa menjadi bahan referensi Belajar Komputer Anda.
Silahkan Anda baca juga pada postingan sebelumnya untuk menambah pengetahuan Anda tentang Belajar Komputer, Saya juga membahas tentang Bagaimana Belajar Komputer Untuk Pemula Yang Menyenangkan.
Jika Anda sudah Mengoperasikan Komputer Dengan Cara Yang Baik dan Benar, maka selanjutnya adalah Mengetahui Tips Sehat Menggunakan Komputer. Tunggu di postingan Belajar Komputer selanjutnya ya. Semoga Artikel kali ini bisa bermanfaat dan bisa menjadi bahan referensi Belajar Komputer Anda.
Silahkan Anda baca juga pada postingan sebelumnya untuk menambah pengetahuan Anda tentang Belajar Komputer, Saya juga membahas tentang Bagaimana Belajar Komputer Untuk Pemula Yang Menyenangkan.
Skema Sambungan Antar Kabel
Dari sudut pandang keindahan, teknik inbow terasa pantas untuk diterapkan. Teknik ini cenderung permanen (tetap) karena untuk memasangnya perlu ditanamkan ke dalam dinding. Berbeda dengan teknik outbow yang terlihat menonjol pada permukaan dinding, terkesan sedikit “berantakan”. Namun, teknik outbow lebih mudah dan murah dalam penerapannya.
Ada beberapa hal yang mendasari perlunya titik stopkontak / saklar lampu berada pada posisi menempel di dinding. Faktor keamanan dan kenyamanan adalah alasan terpenting untuk menjadikannya seperti itu. Selain tidak menghalangi / mengganggu penghuni rumah saat selama beraktivitas, letak stopkontak / saklar (biasanya) berada pada area yang memiliki tinggi sama dengan area sekitar bahu manusia. Posisi tersebut, selain memiliki kemudahan untuk di-akses, juga relatif terhindar dari gangguan (benturan / senggolan) gerakan anggota tubuh (tangan / kaki).
Kondisi posisi seperti itu akan berefek sama dengan kabel yang tersambung pada unit stopkontak / saklar. Sehingga, guna memenuhi kebutuhan pembuatan jalur kabel baru maupun penambahan / memodifikasi jalur kabel yang telah ada, teknik outbow cenderung aman diterapkan. Selain mudah untuk dikerjakan sendiri dengan biaya yang relatif lebih murah, waktu pengerjaannya pun dapat diatur sesuai kondisi dan kesempatan yang ada. Disamping itu, keberadaan kabel dapat disembunyikan menggunakan protektor (pelindung) kabel sehingga hasil akhirnya terlihat lebih menyatu dengan dinding.
Menyambung kabel pada stopkontak
Kode Angka :
- 1 : Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan sumber listrik.
- 2 : Kabel 3 X 2,5 mm² terhubung dengan jalur stopkontak baru.
- 3 : Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan jalur stopkontak lama.
- A : Sambungan 3 kawat Hitam
- B : Sambungan 3 kawat Biru
- C : Sambungan 3 kawat Kuning
Pada keterangan Kode Huruf, saya menyebutkan sambungan warna pembungkus kawat. Bukan jenis arus listrik yang mengaliri kawat tersebut. Secara default, warna kawat menjelaskan jenis arus listrik sbb. : hitam = positif, biru = netral dan kuning = arde. Tetapi realita di lapangan bisa berbeda penerapannya.
Unit stopkontak yang saat ini beredar umum dipasaran, dapat kita temukan dengan jumlah lubang yang berbeda-beda. Mulai dari satu hingga empat lubang yang biasa dijual pada toko-toko perlengkapan listrik. Hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas bahan dari unit stopkontak itu sendiri. Anda dapat langsung mengenali tinggi-rendah kualitas bahan stopkontak dari harganya.
Kabel yang digunakan untuk menyambung unit stopkontak, lebih baik menggunakan kabel 3 x 2,5 mm untuk rumah dengan kapasitas 900VA s/d 4400VA.
Susunan sambungan kawat antar kabel untuk menyambung stopkontak tidaklah rumit, cukup mengikuti warna pembungkus kawat tembaganya saja (biru, hitam dan kuning).
Sehingga, jika hendak membuat jalur stop kontak baru di tengah jalur kabel antara sumber daya dan titik stopkontak, anda tinggal memotong di bagian tengah kabel.
Sediakan kabel baru sesuai panjang jalur yang hendak ditambahkan. Kelupaskan kulit setiap pembungkus kawat tembaga (9 kawat). Lilitkan setiap tiga kawat tembaga yang memiliki warna pembungkus sama menjadi satu, lalu bungkus setiap lilitan menggunakan pembungkus kabel / salotip (point A, B dan C pada gambar).
Memasangkan kawat tembaga pada unit stopkontak, juga tidak rumit. Ada perbedaan “jeroan” antara unit stopkontak satu lubang dengan unit stopkontak berlubang lebih dari satu. Namun, secara konsep tetap sama. Kawat kuning selalu dipasangkan pada bagian yang memiliki tanda “arde” (biasanya pada bagian tengah). Sedangkan kawat biru dan hitam di sisi kiri dan kanan kawat kuning.
Ada beberapa aturan main yang sebaiknya anda ketahui dalam hal posisi memasangkan kawat berdasarkan jenis arus listrik di stopkontak dan steker. Anda dapat membaca pembahasannya di artikel Steker, Stopkontak dan Arus Listrik.
Menyambung kabel pada saklar lampu
Kita mengenal unit saklar cenderung indentik dengan perangkat yang disandingkan dengan lampu. Karena memang secara tujuan dan pemakaiannya lebih banyak berhubungan dengan lampu. Sama halnya dengan jumlah lubang pada unit stopkontak, satu unit saklar dapat dilengkapi dengan beberapa swicth on-off (nyala/mati). Switch on-off yang pernah saya temukan beredar di pasaran adalah satu hingga tiga switch pada sebuah unit saklar. Saklar dengan satu (tunggal) dan dua (ganda) switch on-off adalah yang paling umum beredar dan mudah ditemukan dipasaran. Secara kualitas, harga tetap merupakan parameter utamanya.
Kabel yang digunakan untuk kebutuhan penerangan, cukup dengan menggunakan kabel 2 x 1,5 mm sebagai jalur utamanya dan kabel 3 x 1,5 mm untuk membuat sambungan dengan saklar ganda.
Di sini saya sertakan gambar sebagai ilustrasi susunan sambungan kabel lampu dengan menggunakan saklar tunggal dan ganda secara sederhana. Anda dapat mengubah jumlah lampu yang hendak dipasang dari setiap titik lampu pada masing-masing skema.
Skema sambungan kabel Saklar Tunggal
Kode Angka :
- 1 : Kabel 2 x 1,5 terhubung dengan sumber listrik / stopkontak.
- 2 : Kabel 2 x 1,5 terhubung dengan saklar tunggal.
- 3 : Kabel 2 x 1,5 penghubung dengan lampu.
- 4 : Unit Lampu
- A : sambungan 2 kawat biru antara kabel no. 1 dengan no. 3.
- B : sambungan kawat hitam kabel no. 1 dengan kawat biru no. 2.
- C : sambungan 2 kawat hitam dari kabel no. 2 dengan no. 3.
Ada 3 sambungan antar kabel dari 3 potong kabel terpisah dan yang harus dirangkai untuk membuat jaringan kabel menggunakan saklar tunggal.
Sambungan A adalah sambungan arus netral dari kabel sumber listrik / stopkontak dengan kabel yang terhubung ke lampu. Pada umumnya, kawat netral pada kabel sumber listrik jarang untuk dijadikan jalur saklar diletakkan. Saklar selalu diposisikan pada jalur kawat aktif (hitam).
Sambungan B merupakan arus aktif yang dialirkan ke saklar tunggal agar pendistribusiannya dapat dikendalikan. Saklar ini hanya menghasilkan 1 keluaran arus aktif yang kemudian dihubungkan (sambungan C) dengan satu kawat aktif pada kabel yang terhubung dengan satu / beberapa unit lampu.
Menyambung Unit Saklar Tunggal
Pemasangan kawat tembaga dengan unit saklar tunggal tidaklah sulit. Cukup dengan mengelupaskan kulit pembungkus pada kawat, kemudian tancapkan pada salah satu lubang disisi masing-masing pengungkit berwarna putih dan merah. Kawat biru (input arus listrik positif) ditancapkan pada lubang di samping pengungkit berwarna merah, sedangkan kawat hitam (output arus listrik positif) ditancapkan pada lubang di samping pengungkit berwarna putih.
Begitu kawat dimasukkan hingga “mentok” ke ujung lubang, pengungkit otomatis akan mengunci-nya (menjepit). Sebelum terkunci, maka kawat akan mudah terlepas. Seandainya pengungkit tidak bisa berfungsi menjepit kawat, anda dapat menarik pengungkit “sedikit” ke atas agar kembali pada posisi semula (default).
Jika kawat yang telah tertancap hendak dilepaskan, cukup hanya dengan menekan kedua pengungkit tersebut.
Skema sambungan kabel Saklar Ganda
Kode Angka :
- 1 : Kabel 2 x 1,5 terhubung dengan sumber listrik / stopkontak.
- 2 : Kabel 3 x 1,5 terhubung dengan saklar ganda.
- 3 : Kabel 3 x 1,5 penghubung antara saklar dan sumber listrik dengan pecahan dua sambungan kabel.
- 4 : Kabel 2 x 1,5 penghubung antara kabel 3 dengan lampu.
- 5 : Kabel 2 x 1,5 penghubung antara kabel 3 dengan lampu.
- 6 : Unit Lampu.
- 7 : Unit Lampu.
- A : sambungan 2 kawat biru dari kabel no. 1 dengan no. 3.
- B : sambungan kawat hitam kabel no. 1 dengan kawat biru kabel no. 2.
- C : sambungan 2 kawat hitam dari kabel no. 2 dengan no. 3.
- D : sambungan 2 kawat kuning dari kabel no. 2 dengan no. 3.
- E : sambungan 3 kawat biru dari kabel no. 3 dengan no. 4 dan no. 5.
- F : sambungan 2 kawat hitam dari kabel no. 3 dengan no. 4.
- G : sambungan kawat kuning kabel no. 3 dengan kawat hitam kabel no. 5.
Ada 7 sambungan antar kabel dari 5 potongan kabel terpisah dan yang harus dirangkai untuk membuat jaringan kabel menggunakan saklar ganda.
Sama dengan sambungan A pada saklar tunggal, sambungan A disini adalah sambungan untuk arus netral (biru) yang kemudian akan dipecah menjadi dua di sambungan E.
Pada sambungan E, kawat netral (biru) dipecah menjadi dua untuk masing-masing lampu. Sehingga, pada sambungan E ini terdapat tiga kawat biru dari kabel no. 3, no. 4 dan no. 5 yang dililit menjadi satu.
Sambungan B adalah sambungan arus aktif antara kawat hitam dari kabel sumber listrik dengan kawat netral (biru) dari kabel penghubung saklar ganda. Arus listrik aktif yang didistribusikan melalui kawat netral (biru) ini akan dipecah dalam saklar ganda untuk menjadi dua keluaran arus listrik aktif melalui kawat hitam dan kuning. Kedua pendistribusian arus listrik aktif ini dikendalikan oleh masing-masing switch.
Sambungan C, D, F dan G adalah sambungan antar kabel yang mendistribusikan arus listrik aktif ke masing-masing lampu.
Menyambung Unit Saklar Ganda
Teknik pemasangan kawat pada unit saklar ganda, tidak ada bedanya dengan unit saklar tunggal. Kawat biru (input arus positif) ditancapkan pada lubang di samping pengungkit berwarna merah di switch paling kiri (pertama), sedangkan kawat kuning dan hitam yang merupakan output arus listrik positif, ditancapkan pada lubang di samping pengungkit berwarna putih dari masing-masing switch.
Pada gambar, di bagian tengah antara kedua switch, anda melihat ada sedikit “potongan” kawat biru yang dipasang terpisah peletakannya. Potongan kawat ini sering diistilahkan dengan sebutan “jumper“. Fungsinya untuk mengalirkan arus listrik dari switch pertama ke switch kedua. Sehingga, arus positif yang berada pada switch pertama (sebelah kiri) turut di distribusikan ke switch kedua (sebelah kanan). Jika potongan kawat biru itu tidak disertakan, maka switch kedua menjadi tidak berfungsi (mati) karena tidak memiliki sumber arus listrik.
Cara pemasangannya, cukup dengan memotong kawat tembaga sepanjang 3-4 cm. Kelupaskan pembungkus kawat pada kedua ujungnya. Bengkokkan kedua ujung kawat sepanjang kira-kira 1,5 cm, tancapkan pada lubang di samping pengungkit merah.
Memasang saklar langsung di jalur kabel
Menggabungkan Dua Skema
Dalam penerapannya, ada 3 (tiga) cara yang saya gunakan untuk menggabungkan jaringan kabel stop kontak dengan lampu.
Cara skema no. 1. : Unit
stopkontak + steker. Membuat jalur baru pada jaringan kabel utama dengan
unit stopkontak diujung kabel. Awal jaringan kabel lampu dipasangkan
steker untuk nantinya dicolokkan ke stopkontak.
Cara skema no. 2. : Unit stopkontak + timer +
steker. Membuat jalur baru pada jaringan kabel utama dengan unit
stopkontak di ujung kabel dan dipasangkan timer. Awal jaringan kabel
lampu dipasangkan steker untuk nantinya dicolokkan ke timer.Cara skema no. 3. : Menyambung langsung (melilitkan) kawat antar kabel sesuai warna pembungkus kawat. Kabel jaringan utama diputuskan, kemudian kawat tembaga kembali dililitkan bersama-sama jaringan kabel lampu. Ini adalah cara yang paling sering digunakan untuk menyambung kabel di rumah-rumah pada umumnya.
Merangkai skema untuk satu lantai
Gambar ini adalah skema sederhana contoh
jaringan kabel di satu rumah untuk memenuhi kebutuhan sumber listrik di 3
ruangan dalam rumah dan 1 sumber listrik di area luar rumah.
Gambar : Skema Pengembangan Instalasi Listrik terminal stopkontak dan saklar lampu untuk satu lantai.
Baru kemudian pada skenario berikutnya (Skenario 2 dalam kotak area garis putus-putus) posisi rumah lampu dan stopkontak dalam ruangan ditentukan. Jadi, perencanaan jalur kabel, titik lampu dan stopkontak dilakukan terbalik dari pemasangan jalur kabel utama.
Cara membuat jaringan kabel seperti ini memerlukan biaya relatif cukup besar karena banyaknya unit stopkontak dan steker sebagai pengganti tindakan melilitkan kawat antar kabel. Panjang kabel yang dibutuhkan pun menjadi lebih banyak. Disamping itu, diperlukan waktu yang relatif lebih lama karena setiap awalan dan akhiran kabel hampir selalu harus dipasangi dengan satu unit steker atau stopkontak sebagai media penyambung antar jaringan kabel. Kapasitas kemampuan hantar arus dari unit stopkontak dan steker juga harus diperhatikan agar tidak menyebabkan panas berlebihan pada kabel saat setelah jaringan sedang digunakan.
Jika memang memiliki kendala seperti yang telah dinyatakan, mengapa rancangan ini tetap dibuat? Apa yang mendasari ide membuat rancangan jaringan kabel seperti ini?
Menyelesaikan pekerjaan jalur kabel utama stopkontak (skenario 1) ke setiap ruangan / area tidaklah sulit. Tetapi, menyesuaikan jaringan kabel lampu dan stopkontak dalam sebuah ruangan (skenario 2) yang memerlukan banyak pertimbangan dan waktu untuk menyelesaikan serta menyempurnakannya.
Tindakan melengkapi ujung setiap kabel pada jalur induk dengan stopkontak (area di kotak skenario 1), bertujuan agar anda tidak perlu mengkhawatirkan akan menghadapi kesulitan untuk mendapatkan arus listrik di setiap area / ruangan. Baik saat sedang melakukan modifikasi maupun modifikasi yang belum selesai dikerjakan / terpaksa ditunda pengerjaannya. Menggunakan konsep pemasangan stopkontak sebagai akses arus listrik di setiap ruangan seperti itu, menjadikan pengerjaan jaringan kabel di area skenario 2 lebih fleksibel. Hal ini mengingat biaya adalah faktor utama yang harus turut diperhitungkan kelancarannya untuk merampungkan pekerjaan seperti ini.
Salah satu keuntungan dengan menggunakan cara tersebut adalah kita dapat mengerjakannya sendiri. Tidak ada biaya jasa pengerjaan yang harus dikeluarkan dan tidak perlu terburu-buru dalam menyelesaikan pekerjaan jaringan kabel dalam sebuah / beberapa ruangan. Selain dapat ditunda dan dicicil pengerjaannya, perubahan jalur kabel atau penggantian perangkat listrik dapat dilakukan dengan tanpa harus mematikan MCB pada meteran PLN. Jadi, pekerjaan memodifikasi jaringan kabel di satu area / ruangan dapat dikerjakan kapan saja tanpa akan mengakibatkan aliran listrik di ruangan lainnya ikut terganggu.
Rancangan ini cocok untuk diterapkan pada rumah dengan kapasitas instalasi listrik terpasang antara 450 VA s/d 2200 VA. Karena kebanyakan unit stopkontak dan steker yang banyak beredar di pasaran dirancang dengan kemampuan menghantar arus hingga kisaran 16 Ampere (3500 Watt).
Unit stopkontak dua lubang ini, dapat diganti menggunakan 2 unit MCB dengan besaran daya (ampere) yang disesuaikan untuk kebutuhan setiap area / ruangan. Cara ini lebih mahal, namun sangat ampuh untuk membatasi pemakaian listrik di setiap area / ruangan.
Hubungan pendek = penyebab kebakaran?
Apakah kondisi stopkontak / steker yang kepanasan dapat menyebabkan kebakaran? Saya rasa tidak juga. Plastik yang menjadi bahan baku stopkontak / steker baru akan meleleh jika memang dengan sengaja dibakar menggunakan nyala api yang berkesinambungan (mis. di atas kompor). Biasanya, begitu terjadi percikan bunga api akibat hubungan pendek, switch MCB (jika tidak rusak) akan langsung “trip”. Walau pun terjadi nyala api, hanya berlangsung beberapa detik saja dan akan mati dengan sendirinya. Jadi, selama tidak disertai dengan percikan bunga api yang berkesinambungan, hampir tidak ada kemungkinan api menyala semakin membesar. Karena bahan baku dari perangkat listrik itu sendiri pada dasarnya sudah tahan panas.
Penyebab kebakaran akibat hubungan pendek arus listrik cenderung dikarenakan tidak adanya kawat arde + MCB sebagai pembatas hantaran arus (mis. mencuri listrik langsung dari jalur kabel listrik di luar rumah), disertai / dan / atau, beban listrik yang melebihi kemampuan hantaran arus kabel. Oleh sebab itu, dengan kondisi susunan kawat kabel dari meteran PLN sudah sesuai jalur masuknya ke MCB pada box MCB dalam rumah, sangat kecil kemungkinan untuk terjadi peristiwa kebakaran jika kabel yang digunakan memiliki kapasitas hantaran diatas kapasitas MCB meteran PLN.
Dari tiga peristiwa perangkat listrik meledak dan disertai dengan percikan api (travel adaptor, meteran PLN, dan box MCB) yang saya alami, selalu diakhiri dengan “trip”-nya switch MCB. Tidak ada nyala api berkesinambungan keluar dari kabel / stopkontak / steker, hanya sekali percikan bunga api saja yang keluar dari ketiga unit (travel adaptor, meteran PLN, dan box MCB) tersebut.
Inbow atau Outbow?
Semua gambar di atas, disusun berdasarkan pengalaman saya saat menangani penggantian / penambahan kabel di rumah dengan tehnik outbow. Secara konsep pengerjaan sambungan kabel, menurut saya, tidak ada bedanya antara outbow dengan inbow. Demikian juga dengan konsep menyambungkan kabel pada perangkat outbow / inbow untuk stopkontak dan saklar lampu. Hanya caranya yang sedikit berbeda.
GAMBAR INSTALASI LISTRIK RUMAH TINGGAL
1. PENGANTAR
Untuk
pemasangan suatu instalasi listrik, terlebih dahulu harus dibuat gambar-gambar
rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang.
Gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah bangunannya
biasanya disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal agak
tipis. Saluran-saluran listriknya, karena lebih penting, digambar lebih tebal.
Supaya gambarnya rapi,
harus dipilih tebal
garis yang tepat.
2. DENAH BANGUNAN
Denah bangunan adalah suatu gambar
yang menunjukkan lokasi dari berbagai ruangan dan kegunaannya, jendela, pintu,
tangga, gang dan sebagainya pada suatu rumah tinggal tertentu. Denah-denah
sebaiknya digambar dengan skala 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung pada ukuran kertas yang digunakan dan
pada luasnya bangunan. Gambar 1 memperlihatkan sebuah contoh denah dari suatu
rumah tinggal sederhana.
3.
LAMBANG GAMBAR UNTUK DIAGRAM INSTALASI
BANGUNAN
(Lihat Lampiran)
4. GAMBAR INSTALASI
Gambar instalasi adalah suatu gambar yang
meliputi:
1)
Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas
letak perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya (pelayanannya), seperti
titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor listrik, PHB dan lain-lain;
2)
Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan alat
pengendalinya seperti hubungan lampu dengan sakelarnya, motor dengan
pengasutnya, dan dengan alat pengatur kecepatannya, yang merupakan bagian dari
sirkit akhir atau cabang sirkit akhir;
Gambar 1
3)
Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut
dalam butir 2) dan PHB yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan
keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut;
4)
Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap
perlengkapan listrik.
5. CARA MEMBUAT GAMBAR INSTALASI
Petunjuk-petunjuk
di bawah ini dapat dipakai sebagai pedoman :
1.
Gambarlah denah bangunannya.
2.
Nyatakanlah penggunaan tiap-tiap ruangan dalam gambar,
misalnya ruangan duduk, dapur dan seterusnya.
3.
Tentukanlah letak perlengkapan hubung baginya.
Perlengkapan hubung bagi (PHB) harus dipasang di tempat yang mudah dicapai dari
jalan masuk rumah.
4.
Gambarlah penempatan titik-titik lampu dan
sakelar-sakelarnya serta hubungan antara sakelar dengan lampu yang dilayaninya.
Sakelar untuk penerangan umum selalu ditempatkan di dekat pintu sehingga kalau
pintunya dibuka sakelarnya dapat langsung dijangkau.
5.
Gambarlah penempatan kotak-kotak kontak dindingnya.
Secara umum kotak kontak dinding sebaiknya dipasang tidak jauh dari sudut-sudut
ruangan. Kotak kontak dinding yang dipasang di tengah-tengah dinding, besar
kemungkinannya akan tertutup atau terhalang oleh suatu perabot sehingga kurang
berfungsi.
6. DIAGRAM GARIS GANDA DAN DIAGRAM GARIS TUNGGAL
Pada cara menggambar dengan garis ganda
setiap penghantar digambar dengan garis tersendiri seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 2. Gambar 2 memperlihatkan diagram garis ganda untuk sebuah sakelar
kutub satu dengan satu titik lampu.
Gambar 2. Diagram garis ganda
Gambar 3
memperlihatkan rangkaian yang sama dalam bentuk diagram garis tunggal. Dalam
diagram garis tunggal penghantar-penghantar yang sejenis digambar dengan satu
garis dengan beberapa garis lintang kecil.
Gambar 3. Diagram garis tunggal
Jumlah garis lintang ini menyatakan jumlah penghantar
sejenis yang ada. Gambar-gambar berikut ini memperlihatkan diagram garis ganda
dan diagram garis tunggal untuk beberapa jenis hubungan-hubungan sakelar.
*
Diagram instalasi sakelar, lampu dan kotak
kontak :
Gambar 4a.
Gambar
4b.
* Hubungan
Sakelar Seri
Sakelar
seri berguna untuk memutuskan dan menghubungkan dua buah lampu atau dua buah
kelompok lampu secara bergantian atau bersamaan.
Gambar 5a.
Gambar 5b.
* Hubungan
Sakelar Tukar (Hotel)
Sakelar tukar digunakan untuk melayani
satu lampu atau kelompok lampu dari dua tempat. Untuk itu digunakan dua sakelar
tukar.
Gambar 6a
Gambar 6b.