Newest Post

Archive for 2014



BAB I
Dasar-dasar Pengoperasian Komputer
Komputer merupakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Komputer tidak hanya berperan dalam bidang pengetikan atau penghitungan, namun telah merambah ke berbagai bidang lainnya, termasuk bidang komunikasi. Bidang pendidikan, ekonomi dan bisnis, militer, seni, hiburan, jaringan telekomunikasi dan lain-lain telah memanfaatkan kemampuan komputer untuk membantu memecahkan masalah. Dalam bidang pendidikan, komputer dapat dimanfaatkan sebagai media penunjang pembelajaran, alat analisis, dan hal-hal yang terkait dengan kegiatan akademik. Pemanfaatan komputer dalam bidang ekonomi dan bisnis dapat kita lihat melalui berbagai sektor usaha yang sekarang hamper seluruhnya terkomputerisasi.
Pengenalan komputer bertujuan agar user atau pengguna komputer dapat menggunakan atau mengoperasikan komputer sesuai dengan prosedur. Prosedur itu dimulai dari merangkai, mengaktifkan, hingga mematikan komputer. Dengan demikian, pengguna komputer dapat bekerja secara efektif dan sistem komputer yang digunakan pun terawat secara optimal. Dalam bab ini, Anda akan mengenal perangkat-perangkat penting
komputer, cara mengaktifkan dan mematikan komputer, serta cara menjalankan dan mengakhiri beberapa program aplikasi.
A.  Mengenal komponen-komponen komputer
Secara fisik, perangkat komputer umumnya terdiri dari CPU, monitor, keyboard dan mouse. Perangkat-perangkat tersebut merupakan perangkat dasar. Adapun perangkat tambahan dapat berupa printer, scanner, modem dan lain sebagainya. Sebelum Anda dapat merangkai komputer, Anda perlu mempelajari komponen-komponen yang ada dalam perangkat komputer seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
Bagian paling penting pada sistem komputer adalah CPU (Central Processing Unit). Bagian ini biasanya berupa kotak yang bagian depan dan bagian belakangnya perlu kita kenali dengan baik. Bagian depan kotak CPU digunakan untuk menempatkan tombol power, tombol reset, dan tempat pembaca CD/DVD atau disket. Bagian belakang kotak CPU digunakan untuk menempatkan berbagai jenis port dan colokan yang menghubungkan komputer dengan berbagai macam periferal.
Port dan colokan yang terletak di bagain belakang CPU terdiri dari:
a.    Colokan power supply yang digunakan untuk mengalirkan arus listrik ke dalam CPU.
Secara fisik power supply untuk komputer berbentuk kotak yang dilengkapi dengan fan (kipas pendingin). Pada bagian tertentu terdapat kabel-kabel untuk mengalirkan listrik dari power supply ke komponen-komponen di dalam kotak CPU seperti mainboard, harddisk, dan lain-lain. Ada dua colokan yang terdapat pada bagian luar power supply. Colokan pertama merupakan colokan untuk kabel yang terhubung ke sumber arus listrik di rumah kita. Colokan kedua merupakan colokan yang terhubung ke monitor. Akan tetapi, tidak semua power supply menyediakan arus listrik untuk monitor. Pada power supply yang tidak memiliki colokan kabel untuk monitor, monitor mengambil listrik langsung dari sumber listrik di rumah kita.
<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGVhqQlToadd_fqbGEZyUrCup-QQ2VrWfSgSGyvqqB4qm40QNbpW_wUzTieW8iC_ZC061dR2lmHKSeFkGEAQT5ROKw3YViMt3UhyQ_AzBzrcFkwKrWs8nWLQhye4XL4B6vWTiyo0IXfA/s1600/gambar+1.1.jpg" alt="Powersupply dan kabel-kabel untuk mengalirkan arus listrik ke komponen di dalam kotak CPU"/>
Powersupply dan kabel-kabel untuk mengalirkan arus listrik ke komponen di dalam kotak CPU

b.    Port PS/2 (Personal System/2), yaitu port untuk menghubungkan mouse dan keyboard.
Pada komputer-komputer seri terbaru, port PS/2 sudah mulai diganti dengan port USB.

<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWY8WAad7yjUBKKCa5uOvD2jVh0IOL-aOddj2oXYiQZoMILGSZ8RI-OgjZ30wmvdzfoAgrOCWaTbPy0qClVBhuZPwsfXOrJwqM-tVwTu6tYwzX0qoVM_ERXwiRcZJCbRdiVhJKjqQ21g/s1600/gambar+1.2.jpg" alt="Port PS/2. Port warna hijau (atas) digunakan untuk mouse dan warna ungu (bawah) untuk keyboard"/>
Port PS/2. Port warna hijau (atas) digunakan untuk mouse dan warna ungu (bawah) untuk keyboard

c.    Port USB (Universal Serial Bus), yaitu port universal yang dapat menghubungkan berbagai peralatan ke komputer. Dewasa ini, port USB merupakan port yang banyak terdapat dalam sistem komputer. Perangkat yang dapat dihubungkan ke computer melalui port USB antara lain mouse, keyboard, printer, flashdisk, handphone, PDA, scanner, dan modem.
<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK2md1Q0v65-xf2ZxuxsygKhFrx1cZpfWy5JLDHkpS4-LD0OtM2gHXNeEss-G_2qUyT_F8BQodY9o-Y6-HXnjQf_JatIH0jl4wV_f9nu3NWvdKSAjtuRtUjDP2tc_htEVesKXtxyy0lQ/s1600/gambar+1.3.jpg*" alt="Port USB pada komputer laptop"/>
Port USB pada komputer laptop

d.    Port jaringan, yaitu port yang berfungsi menghubungkan komputer ke jaringan komputer. Ada dua jenis port jaringan yang biasanya terpasang pada komputer, yakni port jaringan RJ-45 dan port modem RJ-11.
<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKeOLdstBbqYiGsyU3hiZ3LT4Oyrs0NGDcpxk0oe_gv1WbcSC0IXmOgc7XR403avmdBnu1hy7Zi-CnUIvPLnPpPvzHc0d-MLNhPBm2Qg4i1fcVBLl_gwItw2IeTy2K6oD83-IZK3YyyQ/s1600/gambar+1.4.jpg" alt="Port jaringan RJ-11 dan RJ-45"/>
Port jaringan RJ-11 dan RJ-45
e.    Port serial, yaitu port yang terdiri dari 9 pin dan biasanya digunakan untuk menghubungkan modem eksternal yang sama-sama menggunakan port serial.

<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdDjJDYE0Gn8XBqpmb1ccEoCOwPMs9I3DZRGZijqmQ9piUu6Go5IRjWCd0Dq6DLtymgPEsrLPMRS8CPrAMTEJFCTajV0GT8vKF76dePZ3uNqfxcu-qUoCrfiUJwf6K358Hbau4tGGHyA/s1600/gambar+1.5.jpg alt="Port serial "/>
Port serial 
f.     Port paralel, yaitu port yang terdiri dari 25 pin yang dapat digunakan untuk menghubungkan printer, joystick, scanner dan peralatan lain.

<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSWjKQkOLeRULEySY_qt4zXIZGrgf32wBJSDAz9O0IGtdbvc5XZ7FbUyVivqzrI4PAPt2PI7vCJ-xPNFLQI0fWdNFVF2yOVd9irM9ML5_YdRAjGVAQUCpP3Ppwl2A52ck6R9zEqCJTgQ/s1600/gambar+1.6.jpg" alt="Port paralel"/>
Port paralel
g.    Port audio, yaitu port untuk menghubungkan microphone, speaker, dan peralatan audio lainnya.
h.    Port ekspansi, yaitu port untuk menambahkan perangkat-perangkat seperti VGA card, TV Tunner, dan Firewire.
Pada sisi bagian depan kotak CPU terdapat tombol power, tombol reset dan media drive seperti pembaca disket dan pembaca CD/DVD ROM. Gambar 1.7 memperlihatkan sisi depan kotak CPU yang terbuka. Adapun bagian-bagiannya adalah:
a.    tombol power untuk mengaktifkan computer
b.    tombol reset untuk me-restart atau menyalakan ulang computer
c.    floppy drive 3.5h untuk membaca dan menyimpan data ke disket ukuran kecil
d.    front port (port bagian depan) yang terdiri dari port audio dan port USB
e.    hard drive LED atau lampu indikator harddisk yang memberi tanda pada saat harddisk bekerja
f.     drive CD-ROM untuk membaca CD
g.    drive DVD-ROM untuk membaca DVD.
<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQCfGJ-F0Gv3xJTj01IvIaQbVXNYpuMjPtfskbc7CT5uC8O76toBNSjm3zBjASi-Chw3SlmE4xpPJOUwgvR6tWArtPeDDjSz411J7ICCw5DKsIBYvTouQros0abVK_z3AN0q15UGOJGw/s1600/gambar+1.7.jpg alt="Bagian depan CPU"/>
Bagian depan CPU
 Setelah Anda mengetahui bagian-bagian penting pada kotak CPU, kini Anda dapat merangkai bagian-bagian komputer satu persatu. Sebelum memasangnya, Anda perlu memastikan bahwa:
1.    semua hardware komputer telah disiapkan dan tersusun secara baik letaknya.
2.    tegangan listrik mencukupi dan stabil
3.    peralatan listrik dan kabel dalam keadaan baik dan aman digunakan.

  
<img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYyCwT9kQ_kzpCw72t0_HcR-dkbQbZzqlEu2kGeOdv8phT_n6Ea3keRCPRNGVtf5IzlKvRUC6wUnj7VApUgN63btipoqiW_8-_67gmE94W9SBrMnhyphenhyphenQAe3uaYmf-ituQyIHwVrHCjDKw/s1600/gambar+1.8.jpg alt="Contoh susunan komputer yang baik"/>
contoh susunan komputer yang baik
Sebelum semua kabel dihubungkan, susunlah peralatan komputer sedemikian rupa sehingga letaknya nyaman. Bila perlu, gunakan meja komputer yang didesain secara khusus. Jika semua sudah siap, kini saatnya menghubungkan berbagai peralatan ke port yang sesuai. Perhatikan langkah-langkah berikut:
4.    hubungkan mouse ke port PS/2 jika Anda menggunakan mouse jenis PS/2 dan CPU Anda masih mendukung port PS/2
5.    hubungkan kabel mouse ke port USB jika mouse Anda menggunakan port USB
6.    hubungkan keyboard ke port PS/2 jika Anda menggunakan keyboard PS/2, atau
7.    hubungkan keyboard ke port USB jika Anda menggunakan keyboard USB
8.    pasanglah kabel monitor ke port ekspansi (VGA) dan kabel daya monitor ke sumber arus listrik
9.    pasanglah kabel speaker ke audio port (output)
pasanglah kabel printer ke port USB jika printer Anda menggunakan port USB atau ke port paralel jika printer Anda menggunakan port parallel
hubungkan kabel daya ke colokan power supply dan colokkan ke stop kontak.
Langkah-langkah di atas adalah prosedur standar. Jika Anda menggunakan peralatan lain seperti scanner, modem, hardisk eksternal, dan lain-lain, Anda harus menghubungkan peralatan-peralatan tersebut melalui kabel dan port yang sesuai.

Minggu, 09 November 2014
Posted by Unknown

Cara Mengoperasikan Komputer Yang Baik dan Benar

Belajar Komputer | Pada jaman modern ini, menggunakan komputer sudah bukan sesuatu yang luar biasa lagi, Anda tidak perlu memiliki latar belakang pendidikan khusus untuk Mengoperasikan Komputer, cukup dengan Anda bisa "Membaca dan Menulis" Anda sudah bisa menggunakan, memahami perintah sederhana komputer dan mengoperasikannya.

 

Sebagai Pengguna Komputer Pemula, Anda mungkin menemukan kesulitan Bagaimana Mengoperasikan Komputer. Pengoperasian sebuah komputer merupakan langkah dasar yang harus dikuasai oleh para pemula ketika Belajar Komputer. Mengoperasikan Sebuah Komputer Bagi Pemula mungkin terbilang sulit karena mereka belum terbiasa melakukannya. Pada artikel kali ini, Bagaimana Cara Mengoperasikan Komputer akan dibahas lebih sederhana agar mudah diterapkan dan diaplikasikan.

Cara Mengoperasikan Komputer sendiri terdiri dari tiga tahapan, yaitu Bagaimana Menyalakan Komputer, Bagaimana Mengoperasikan Komputer itu sendiri dan Bagaimana Mematikan Komputer. Berikut adalah beberapa Cara Mengoperasikan Komputer yang Baik dan Benar yang bisa Anda gunakan sebagai tambahan referensi.

1. Menyalakan Komputer 

Sebelum menyalakan komputer, ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya memastikan perangkat-perangkat seperti keyboard, mouse, monitor dan kabel power dalam keadaan terhubung power supply dan memastikan PC sudah terinstall Sistem Operasi. Berikut adalah langkah-langkah menyalakan komputer.
  • Tekan tombol power pada CPU kemudian ikuti dengan menekan tombol pada monitor.
  • Tunggu beberapa saat proses loading hingga muncul jendela windows dan komputer/PC sudah siap untuk digunakan.

2. Mengoperasikan Komputer

Setelah komputer dinyalakan, maka proses selanjutnya adalah Mengoperasikan Komputer. Agar Anda bisa lebih cepat menguasai komputer, maka gunakanlah komputer sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda Belajar Komputer, Jika Anda seorang Designer, maka Anda bisa menggunakan Software Design seperti Corel Draw, 3D, Adobe Photoshop dan lain-lain agar lebih fokus terhadap aktivitas design Anda, Jika Anda seorang Programmer, maka Anda bisa menggunakan Visual Basic, C++, C#, Java, PHP dan lain-lain untuk menunjang pekerjaan Anda, sedangkan jika tujuan belajar komputer Anda adalah hanya untuk Mengetik, Mengirim E-Mail, Membuat Surat dan aktivitas lainnya yang menunjang pekerjaan kantor Anda, maka Microsoft Office (Microsoft Word, Excel, Power Point, Access) dan sedikit pengetahuan tentang internet sudah sangat mumpuni untuk membantu Anda meringankan pekerjaan Anda. 

3. Mematikan Komputer

Untuk mematikan komputer (Shutdown), ada beberapa tahap yang harus diperhatikan yaitu:
  • Tutup semua aplikasi yang Anda gunakan.
  • Klik menu Start (XP)/ Logo Windows (7) di pojok kiri bawah.
  • Pilih Shutdown dan tunggu beberapa saat hingga komputer Anda benar-benar mati.
  • Setelah komputer benar-benar mati, kemudian tekan tombol pada Monitor dan Speaker, Stabilizer dan Perangkat komputer lainnya.
  • Setelah itu baru cabut kabel dari stop kontak. Hal ini bertujuan untuk menghemat daya dan mengantisipasi terjadinya korsleting listrik.  
Langkah-langkah di atas harus Anda kerjakan secara berurutan. Menyalakan dan Mematikan Komputer dengan baik dan benar bisa memperpanjang usia pemakaian komputer Anda. Selain itu komputer Anda juga akan selalu fresh dan jarang bermasalah.

Jika Anda sudah Mengoperasikan Komputer Dengan Cara Yang Baik dan Benar, maka selanjutnya adalah Mengetahui Tips Sehat Menggunakan Komputer. Tunggu di postingan Belajar Komputer selanjutnya ya. Semoga Artikel kali ini bisa bermanfaat dan bisa menjadi bahan referensi Belajar Komputer Anda.

Silahkan Anda baca juga pada postingan sebelumnya untuk menambah pengetahuan Anda tentang Belajar Komputer, Saya juga membahas tentang Bagaimana Belajar Komputer Untuk Pemula Yang Menyenangkan.
Posted by Unknown

Skema Sambungan Antar Kabel

Ada dua teknik pemasangan kabel yang biasa diterapkan di sebuah rumah, yaitu inbow dan outbow. Keduanya sama-sama menempel di dinding rumah. Untuk teknik inbow, unit perlengkapan listrik (stopkontak, kabel dan saklar) ditanamkan ke dalam dinding sehingga terlihat menyatu dengan dinding. Sedangkan teknik outbow, unit perlengkapan listrik diletakkan pada permukaan dinding, seolah-olah menempel dan terlihat menonjol pada permukaan dinding.
Dari sudut pandang keindahan, teknik inbow terasa pantas untuk diterapkan. Teknik ini cenderung permanen (tetap) karena untuk memasangnya perlu ditanamkan ke dalam dinding. Berbeda dengan teknik outbow yang terlihat menonjol pada permukaan dinding, terkesan sedikit “berantakan”. Namun, teknik outbow lebih mudah dan murah dalam penerapannya.
Ada beberapa hal yang mendasari perlunya titik stopkontak / saklar lampu berada pada posisi menempel di dinding. Faktor keamanan dan kenyamanan adalah alasan terpenting untuk menjadikannya seperti itu. Selain tidak menghalangi / mengganggu penghuni rumah saat selama beraktivitas, letak stopkontak / saklar (biasanya) berada pada area yang memiliki tinggi sama dengan area sekitar bahu manusia. Posisi tersebut, selain memiliki kemudahan untuk di-akses, juga relatif terhindar dari gangguan (benturan / senggolan) gerakan anggota tubuh (tangan / kaki).
Kondisi posisi seperti itu akan berefek sama dengan kabel yang tersambung pada unit stopkontak / saklar. Sehingga, guna memenuhi kebutuhan pembuatan jalur kabel baru maupun penambahan / memodifikasi jalur kabel yang telah ada, teknik outbow cenderung aman diterapkan. Selain mudah untuk dikerjakan sendiri dengan biaya yang relatif lebih murah, waktu pengerjaannya pun dapat diatur sesuai kondisi dan kesempatan yang ada. Disamping itu, keberadaan kabel dapat disembunyikan menggunakan protektor (pelindung) kabel sehingga hasil akhirnya terlihat lebih menyatu dengan dinding.
Menyambung kabel pada stopkontak
Gambar : Sambungan Kawat untuk Stopkontak
Gambar : Sambungan Kawat untuk Stopkontak
Kode Angka :
  • 1 : Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan sumber listrik.
  • 2 :  Kabel 3 X 2,5 mm² terhubung dengan jalur stopkontak baru.
  • 3 : Kabel 3 x 2,5 mm² terhubung dengan jalur stopkontak lama.
Kode Huruf :
  • A : Sambungan 3 kawat Hitam
  • B : Sambungan 3 kawat Biru
  • C : Sambungan 3 kawat Kuning
Keterangan :
Gambar : Bagian Luar dan Dalam Stopkontak 1 (satu) lubang.
Gambar : Bagian Luar dan Dalam Stopkontak 1 (satu) lubang.
Pada keterangan Kode Huruf, saya menyebutkan sambungan warna pembungkus kawat. Bukan jenis arus listrik yang mengaliri kawat tersebut. Secara default, warna kawat menjelaskan jenis arus listrik sbb. : hitampositif, biru = netral dan kuning = arde. Tetapi realita di lapangan bisa berbeda penerapannya.
Unit stopkontak yang saat ini beredar umum dipasaran, dapat kita temukan dengan jumlah lubang yang berbeda-beda. Mulai dari satu hingga empat lubang yang biasa dijual pada toko-toko perlengkapan listrik. Hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas bahan dari unit stopkontak itu sendiri. Anda dapat langsung mengenali tinggi-rendah kualitas bahan stopkontak dari harganya.
Kabel yang digunakan untuk menyambung unit stopkontak, lebih baik menggunakan kabel 3 x 2,5 mm untuk rumah dengan kapasitas 900VA s/d 4400VA.
Susunan sambungan kawat antar kabel untuk menyambung stopkontak tidaklah rumit, cukup mengikuti warna pembungkus kawat tembaganya saja (biru, hitam dan kuning).
Gambar : Bagian Luar dan Dalam Stopkontak 2 (dua) lubang.
Gambar : Bagian Luar dan Dalam Stopkontak 2 (dua) lubang.
Sehingga, jika hendak membuat jalur stop kontak baru di tengah jalur kabel antara sumber daya dan titik stopkontak, anda tinggal memotong di bagian tengah kabel.
Sediakan kabel baru sesuai panjang jalur yang hendak ditambahkan. Kelupaskan kulit setiap pembungkus kawat tembaga (9 kawat). Lilitkan setiap tiga kawat tembaga yang memiliki warna pembungkus sama menjadi satu, lalu bungkus setiap lilitan menggunakan pembungkus kabel / salotip (point A, B dan C pada gambar).
Memasangkan kawat tembaga pada unit stopkontak, juga tidak rumit. Ada perbedaan “jeroan” antara unit stopkontak satu lubang dengan unit stopkontak berlubang lebih dari satu. Namun, secara konsep tetap sama. Kawat kuning selalu dipasangkan pada bagian yang memiliki tanda “arde” (biasanya pada bagian tengah). Sedangkan kawat biru dan hitam di sisi kiri dan kanan kawat kuning.
Ada beberapa aturan main yang sebaiknya anda ketahui dalam hal posisi memasangkan kawat berdasarkan jenis arus listrik di stopkontak dan steker. Anda dapat membaca pembahasannya di artikel Steker, Stopkontak dan Arus Listrik.
Menyambung kabel pada saklar lampu
Kita mengenal unit saklar cenderung indentik dengan perangkat yang disandingkan dengan lampu. Karena memang secara tujuan dan pemakaiannya lebih banyak berhubungan dengan lampu. Sama halnya dengan jumlah lubang pada unit stopkontak, satu unit saklar dapat dilengkapi dengan beberapa swicth on-off (nyala/mati). Switch on-off yang pernah saya temukan beredar di pasaran adalah satu hingga tiga switch pada sebuah unit saklar. Saklar dengan satu (tunggal) dan dua (ganda) switch on-off adalah yang paling umum beredar dan mudah ditemukan dipasaran. Secara kualitas, harga tetap merupakan parameter utamanya.
Kabel yang digunakan untuk kebutuhan penerangan, cukup dengan menggunakan kabel 2 x 1,5 mm sebagai jalur utamanya dan kabel 3 x 1,5 mm untuk membuat sambungan dengan saklar ganda.
Di sini saya sertakan gambar sebagai ilustrasi susunan sambungan kabel lampu dengan menggunakan saklar tunggal dan ganda secara sederhana. Anda dapat mengubah jumlah lampu yang hendak dipasang dari setiap titik lampu pada masing-masing skema.
Skema sambungan kabel Saklar Tunggal
Gambar : Sambungan Kawat untuk Saklar Lampu
Gambar : Sambungan Kawat untuk Saklar Lampu
Kode Angka :
  • 1 : Kabel 2 x 1,5 terhubung dengan sumber listrik / stopkontak.
  • 2 : Kabel 2 x 1,5 terhubung dengan saklar tunggal.
  • 3 : Kabel 2 x 1,5 penghubung dengan lampu.
  • 4 : Unit Lampu
Kode Huruf :
  • A : sambungan 2 kawat biru antara kabel no. 1 dengan no. 3.
  • B : sambungan kawat hitam kabel no. 1 dengan kawat biru no. 2.
  • C : sambungan 2 kawat hitam dari kabel  no. 2 dengan no. 3.
Keterangan :
Gambar : Bagian Luar dan Dalam dari Saklar Tunggal
Gambar : Bagian Luar dan Dalam dari Saklar Tunggal
Ada 3 sambungan antar kabel dari 3 potong kabel terpisah dan yang harus dirangkai untuk membuat jaringan kabel menggunakan saklar tunggal.
Sambungan A adalah sambungan arus netral dari kabel sumber listrik / stopkontak dengan kabel yang terhubung ke lampu. Pada umumnya, kawat netral pada kabel sumber listrik jarang untuk dijadikan jalur saklar diletakkan. Saklar selalu diposisikan pada jalur kawat aktif (hitam).
Sambungan B merupakan arus aktif yang dialirkan ke saklar tunggal agar pendistribusiannya dapat dikendalikan. Saklar ini hanya menghasilkan 1 keluaran arus aktif yang kemudian dihubungkan (sambungan C) dengan satu kawat aktif pada kabel yang terhubung dengan satu / beberapa unit lampu.
Menyambung Unit Saklar Tunggal
Gambar : skema jalur kawat dalam saklar tunggal
Gambar : skema jalur kawat dalam saklar tunggal
Pemasangan kawat tembaga dengan unit saklar tunggal tidaklah sulit. Cukup dengan mengelupaskan kulit pembungkus pada kawat, kemudian tancapkan pada salah satu lubang disisi masing-masing pengungkit berwarna putih dan merah. Kawat biru (input arus listrik positif) ditancapkan pada lubang di samping pengungkit berwarna merah, sedangkan kawat hitam (output arus listrik positif) ditancapkan pada lubang di samping pengungkit berwarna putih.
Begitu kawat dimasukkan hingga “mentok” ke ujung lubang, pengungkit otomatis akan mengunci-nya (menjepit). Sebelum terkunci, maka kawat akan mudah terlepas. Seandainya pengungkit tidak bisa berfungsi menjepit kawat, anda dapat menarik pengungkit “sedikit” ke atas agar kembali pada posisi semula (default).
Jika kawat yang telah tertancap hendak dilepaskan, cukup hanya dengan menekan kedua pengungkit tersebut.
Skema sambungan kabel Saklar Ganda
Gambar : Sambungan Kawat untuk Saklar Lampu Ganda
Gambar : Sambungan Kawat untuk Saklar Lampu Ganda
Kode Angka :
  • 1 : Kabel 2 x 1,5 terhubung dengan sumber listrik / stopkontak.
  • 2 : Kabel 3 x 1,5 terhubung dengan saklar ganda.
  • 3 : Kabel 3 x 1,5 penghubung antara saklar dan sumber listrik dengan pecahan dua sambungan kabel.
  • 4 : Kabel 2 x 1,5 penghubung antara kabel 3 dengan lampu.
  • 5 : Kabel 2 x 1,5 penghubung antara kabel 3 dengan lampu.
  • 6 : Unit Lampu.
  • 7 : Unit Lampu.
Kode Huruf :
  • A : sambungan 2 kawat biru dari kabel no. 1 dengan no. 3.
  • B : sambungan kawat hitam kabel no. 1 dengan kawat biru kabel no. 2.
  • C : sambungan 2 kawat hitam dari kabel no. 2 dengan no. 3.
  • D : sambungan 2 kawat kuning dari kabel no. 2 dengan no. 3.
  • E : sambungan 3 kawat biru dari kabel no. 3 dengan no. 4 dan no. 5.
  • F : sambungan 2 kawat hitam dari kabel no. 3 dengan no. 4.
  • G : sambungan kawat kuning kabel no. 3 dengan kawat hitam kabel no. 5.
Keterangan :
Ada 7 sambungan antar kabel dari 5 potongan kabel terpisah dan yang harus dirangkai untuk membuat jaringan kabel menggunakan saklar ganda.
Gambar : Bagian Luar dan Dalam dari Saklar Ganda.
Gambar : Bagian Luar dan Dalam dari Saklar Ganda.
Sama dengan sambungan A pada saklar tunggal, sambungan A disini adalah sambungan untuk arus netral (biru) yang kemudian akan dipecah menjadi dua di sambungan E.
Pada sambungan E, kawat netral (biru) dipecah menjadi dua untuk masing-masing lampu. Sehingga, pada sambungan E ini terdapat tiga kawat biru dari kabel no. 3, no. 4 dan no. 5 yang dililit menjadi satu.
Sambungan B adalah sambungan arus aktif antara kawat hitam dari kabel sumber listrik dengan kawat netral (biru) dari kabel penghubung saklar ganda. Arus listrik aktif yang didistribusikan melalui kawat netral (biru) ini akan dipecah dalam saklar ganda untuk menjadi dua keluaran arus listrik aktif melalui kawat hitam dan kuning. Kedua pendistribusian arus listrik aktif ini dikendalikan oleh masing-masing switch.
Sambungan C, D, F dan G adalah sambungan antar kabel yang mendistribusikan arus listrik aktif ke masing-masing lampu.
Menyambung Unit Saklar Ganda
Gambar : skema jalur kawat dalam saklar ganda
Gambar : skema jalur kawat dalam saklar ganda
Teknik pemasangan kawat pada unit saklar ganda, tidak ada bedanya dengan unit saklar tunggal. Kawat biru (input arus positif) ditancapkan pada lubang di samping pengungkit berwarna merah di switch paling kiri (pertama), sedangkan kawat kuning dan hitam yang merupakan output arus listrik positif, ditancapkan pada lubang di samping pengungkit berwarna putih dari masing-masing switch.
Pada gambar, di bagian tengah antara kedua switch, anda melihat ada sedikit “potongan” kawat biru yang dipasang terpisah peletakannya. Potongan kawat ini sering diistilahkan dengan sebutan “jumper“. Fungsinya untuk mengalirkan arus listrik dari switch pertama ke switch kedua. Sehingga, arus positif yang berada pada switch pertama (sebelah kiri) turut di distribusikan ke switch kedua (sebelah kanan). Jika potongan kawat biru itu tidak disertakan, maka switch kedua menjadi tidak berfungsi (mati) karena tidak memiliki sumber arus listrik.
Cara pemasangannya, cukup dengan memotong kawat tembaga sepanjang 3-4 cm. Kelupaskan pembungkus kawat pada kedua ujungnya. Bengkokkan kedua ujung kawat sepanjang kira-kira 1,5 cm, tancapkan pada lubang di samping pengungkit merah.
Memasang saklar langsung di jalur kabel
skema.saklarTidak semua kondisi pemasangan saklar harus dengan menggunakan jalur kabel tersendiri yang sengaja di julur-kan khusus ke saklar. Pada kasus-kasus tertentu, sering dijumpai kondisi memasang saklar dengan cara langsung di jalur kabel. Dengan demikian, tidak dibutuhkan kabel ekstra yang digunakan sebagai media untuk menghubungkan skalar dengan jalur kabel yang hendak di saklar-kan.
skema.skalar.rekapLogika teknik pemasangan saklar seperti ini, sebenarnya, sama saja dengan teknik pemasangan saklar yang telah di deskripsikan sebelumnya. Hanya saja, letak sambungan kawat biru / netral terlindung di dalam casing-saklar. Saya belum memiliki gambar sebenarnya yang cukup informatif dari pemasangan kawat, baik untuk saklar ganda maupun tunggal. Untuk saat ini, saya hanya bisa menyertakan skema jalur kawat dari kedua saklar tersebut.
Menggabungkan Dua Skema
Gambar : Penggabungan Skema Stopkontak dan Skema Saklar Lampu
Gambar : Penggabungan Skema Stopkontak dan Skema Saklar Lampu
Dalam penerapannya, ada 3 (tiga) cara yang saya gunakan untuk menggabungkan jaringan kabel stop kontak dengan lampu.
Cara skema no. 1. : Unit stopkontak + steker. Membuat jalur baru pada jaringan kabel utama dengan unit stopkontak diujung kabel. Awal jaringan kabel lampu dipasangkan steker untuk nantinya dicolokkan ke stopkontak.
Cara skema no. 2. : Unit stopkontak + timer + steker. Membuat jalur baru pada jaringan kabel utama dengan unit stopkontak di ujung kabel dan dipasangkan timer. Awal jaringan kabel lampu dipasangkan steker untuk nantinya dicolokkan ke timer.
Cara skema no. 3. : Menyambung langsung (melilitkan) kawat antar kabel sesuai warna pembungkus kawat. Kabel jaringan utama diputuskan, kemudian kawat tembaga kembali dililitkan bersama-sama jaringan kabel lampu. Ini adalah cara yang paling sering digunakan untuk menyambung kabel di rumah-rumah pada umumnya.
Merangkai skema untuk satu lantai
Gambar ini adalah skema sederhana contoh jaringan kabel di satu rumah untuk memenuhi kebutuhan sumber listrik di 3 ruangan dalam rumah dan 1 sumber listrik di area luar rumah.
Gambar : Skema Pengembangan Instalasi Listrik terminal stopkontak dan saklar lampu untuk satu lantai.
Gambar : Skema Pengembangan Instalasi Listrik terminal stopkontak dan saklar lampu untuk satu lantai.
Skenario awal (Skenario 1 dalam kotak area garis putus-putus) adalah kabel 3 x 2,5 mm dipasang dan ditujukan untuk selalu berakhir di satu area / ruangan di rumah, dimana setiap ujung kabel selalu dilengkapi dengan unit stopkontak 2 lubang. Maksudnya, agar setiap area / ruangan memiliki 2 sumber aliran listrik, yaitu untuk kebutuhan lampu dan non-lampu. Setiap awal jaringan kabel lampu selalu dilengkapi dengan steker untuk dicolokkan ke stopkontak. Hal yang sama jika hendak membuat jaringan kabel stopkontak tambahan untuk area / ruangan tersebut. Pemisahan jalur listrik untuk lampu dan non-lampu memang sengaja dilakukan dengan tujuan memudahkan perawatan / pemeliharaan masing-masing perangkat di kemudian hari. Demikian juga kondisinya dengan kabel jalur utama.
Baru kemudian pada skenario berikutnya (Skenario 2 dalam kotak area garis putus-putus) posisi rumah lampu dan stopkontak dalam ruangan ditentukan. Jadi, perencanaan jalur kabel, titik lampu dan stopkontak dilakukan terbalik dari pemasangan jalur kabel utama.
Cara membuat jaringan kabel seperti ini memerlukan biaya relatif cukup besar karena banyaknya unit stopkontak dan steker sebagai pengganti tindakan melilitkan kawat antar kabel. Panjang kabel yang dibutuhkan pun menjadi lebih banyak. Disamping itu, diperlukan waktu yang relatif lebih lama karena setiap awalan dan akhiran kabel hampir selalu harus dipasangi dengan satu unit steker atau stopkontak sebagai media penyambung antar jaringan kabel. Kapasitas kemampuan hantar arus dari unit stopkontak dan steker juga harus diperhatikan agar tidak menyebabkan panas berlebihan pada kabel saat setelah jaringan sedang digunakan.
Jika memang memiliki kendala seperti yang telah dinyatakan, mengapa rancangan ini tetap dibuat? Apa yang mendasari ide membuat rancangan jaringan kabel seperti ini?
Menyelesaikan pekerjaan jalur kabel utama stopkontak (skenario 1) ke setiap ruangan / area tidaklah sulit. Tetapi, menyesuaikan jaringan kabel lampu dan stopkontak dalam sebuah ruangan (skenario 2) yang memerlukan banyak pertimbangan dan waktu untuk menyelesaikan serta menyempurnakannya.
Tindakan melengkapi ujung setiap kabel pada jalur induk dengan stopkontak (area di kotak skenario 1), bertujuan agar anda tidak perlu mengkhawatirkan akan menghadapi kesulitan untuk mendapatkan arus listrik di setiap area / ruangan. Baik saat sedang melakukan modifikasi maupun modifikasi yang belum selesai dikerjakan / terpaksa ditunda pengerjaannya. Menggunakan konsep pemasangan stopkontak sebagai akses arus listrik di setiap ruangan seperti itu, menjadikan pengerjaan jaringan kabel di area skenario 2 lebih fleksibel. Hal ini mengingat biaya adalah faktor utama yang harus turut diperhitungkan kelancarannya untuk merampungkan pekerjaan seperti ini.
Salah satu keuntungan dengan menggunakan cara tersebut adalah kita dapat mengerjakannya sendiri. Tidak ada biaya jasa pengerjaan yang harus dikeluarkan dan tidak perlu terburu-buru dalam menyelesaikan pekerjaan jaringan kabel dalam sebuah / beberapa ruangan. Selain dapat ditunda dan dicicil pengerjaannya, perubahan jalur kabel atau penggantian perangkat listrik dapat dilakukan dengan tanpa harus mematikan MCB pada meteran PLN. Jadi, pekerjaan memodifikasi jaringan kabel di satu area / ruangan dapat dikerjakan kapan saja tanpa akan mengakibatkan aliran listrik di ruangan lainnya ikut terganggu.
Rancangan ini cocok untuk diterapkan pada rumah dengan kapasitas instalasi listrik terpasang antara 450 VA s/d 2200 VA. Karena kebanyakan unit stopkontak dan steker yang banyak beredar di pasaran dirancang dengan kemampuan menghantar arus hingga kisaran 16 Ampere (3500 Watt).
Unit stopkontak dua lubang ini, dapat diganti menggunakan 2 unit MCB dengan besaran daya (ampere) yang disesuaikan untuk kebutuhan setiap area / ruangan. Cara ini lebih mahal, namun sangat ampuh untuk membatasi pemakaian listrik di setiap area / ruangan.
Hubungan pendek = penyebab kebakaran?
Apakah kondisi stopkontak / steker yang kepanasan dapat menyebabkan kebakaran? Saya rasa tidak juga. Plastik yang menjadi bahan baku stopkontak / steker baru akan meleleh jika memang dengan sengaja dibakar menggunakan nyala api yang berkesinambungan (mis. di atas kompor). Biasanya, begitu terjadi percikan bunga api akibat hubungan pendek, switch MCB (jika tidak rusak) akan langsung “trip”. Walau pun terjadi nyala api, hanya berlangsung beberapa detik saja dan akan mati dengan sendirinya. Jadi, selama tidak disertai dengan percikan bunga api yang berkesinambungan, hampir tidak ada kemungkinan api menyala semakin membesar. Karena bahan baku dari perangkat listrik itu sendiri pada dasarnya sudah tahan panas.
Penyebab kebakaran akibat hubungan pendek arus listrik cenderung dikarenakan tidak adanya kawat arde + MCB sebagai pembatas hantaran arus (mis. mencuri listrik langsung dari jalur kabel listrik di luar rumah), disertai / dan / atau, beban listrik yang melebihi kemampuan hantaran arus kabel. Oleh sebab itu, dengan kondisi susunan kawat kabel dari meteran PLN sudah sesuai jalur masuknya ke MCB pada box MCB dalam rumah, sangat kecil kemungkinan untuk terjadi peristiwa kebakaran jika kabel yang digunakan memiliki kapasitas hantaran diatas kapasitas MCB meteran PLN.
Dari tiga peristiwa perangkat listrik meledak dan disertai dengan percikan api (travel adaptor, meteran PLN, dan box MCB) yang saya alami, selalu diakhiri dengan “trip”-nya switch MCB. Tidak ada nyala api berkesinambungan keluar dari kabel / stopkontak / steker, hanya sekali percikan bunga api saja yang keluar dari ketiga unit (travel adaptor, meteran PLN, dan box MCB) tersebut.
Inbow atau Outbow?
Semua gambar di atas, disusun berdasarkan pengalaman saya saat menangani penggantian / penambahan kabel di rumah dengan tehnik outbow. Secara konsep pengerjaan sambungan kabel, menurut saya, tidak ada bedanya antara outbow dengan inbow. Demikian juga dengan konsep menyambungkan kabel pada perangkat outbow / inbow untuk stopkontak dan saklar lampu. Hanya caranya yang sedikit berbeda.
Minggu, 19 Oktober 2014
Posted by Unknown

GAMBAR INSTALASI LISTRIK RUMAH TINGGAL



1.   PENGANTAR
      Untuk pemasangan suatu instalasi listrik, terlebih dahulu harus dibuat gambar-gambar rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang. Gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah bangunannya biasanya disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal agak tipis. Saluran-saluran listriknya, karena lebih penting, digambar lebih tebal. Supaya    gambarnya     rapi,
harus dipilih tebal garis yang tepat.
2.   DENAH BANGUNAN
      Denah bangunan adalah suatu gambar yang menunjukkan lokasi dari berbagai ruangan dan kegunaannya, jendela, pintu, tangga, gang dan sebagainya pada suatu rumah tinggal tertentu. Denah-denah sebaiknya digambar dengan skala 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung pada ukuran kertas yang digunakan dan pada luasnya bangunan. Gambar 1 memperlihatkan sebuah contoh denah dari suatu rumah tinggal sederhana.
3.   LAMBANG GAMBAR UNTUK DIAGRAM INSTALASI BANGUNAN
      (Lihat Lampiran)
4. GAMBAR INSTALASI
      Gambar instalasi adalah suatu gambar yang meliputi:
1)      Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya (pelayanannya), seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor listrik, PHB dan lain-lain;
2)      Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan alat pengendalinya seperti hubungan lampu dengan sakelarnya, motor dengan pengasutnya, dan dengan alat pengatur kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau cabang sirkit akhir;
Gambar 1
3)      Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam butir 2) dan PHB yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut;
4)      Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap perlengkapan listrik.
5.   CARA MEMBUAT GAMBAR INSTALASI
      Petunjuk-petunjuk di bawah ini dapat dipakai sebagai pedoman :
1.   Gambarlah denah bangunannya.
2.   Nyatakanlah penggunaan tiap-tiap ruangan dalam gambar, misalnya ruangan duduk, dapur dan seterusnya.
3.   Tentukanlah letak perlengkapan hubung baginya. Perlengkapan hubung bagi (PHB) harus dipasang di tempat yang mudah dicapai dari jalan masuk rumah.
4.   Gambarlah penempatan titik-titik lampu dan sakelar-sakelarnya serta hubungan antara sakelar dengan lampu yang dilayaninya. Sakelar untuk penerangan umum selalu ditempatkan di dekat pintu sehingga kalau pintunya dibuka sakelarnya dapat langsung dijangkau.
5.   Gambarlah penempatan kotak-kotak kontak dindingnya. Secara umum kotak kontak dinding sebaiknya dipasang tidak jauh dari sudut-sudut ruangan. Kotak kontak dinding yang dipasang di tengah-tengah dinding, besar kemungkinannya akan tertutup atau terhalang oleh suatu perabot sehingga kurang berfungsi.
6.   DIAGRAM GARIS GANDA DAN DIAGRAM GARIS TUNGGAL
      Pada cara menggambar dengan garis ganda setiap penghantar digambar dengan garis tersendiri seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2 memperlihatkan diagram garis ganda untuk sebuah sakelar kutub satu dengan satu titik lampu.
Gambar 2. Diagram garis ganda
      Gambar 3 memperlihatkan rangkaian yang sama dalam bentuk diagram garis tunggal. Dalam diagram garis tunggal penghantar-penghantar yang sejenis digambar dengan satu garis dengan beberapa garis lintang kecil.
Gambar 3. Diagram garis tunggal
Jumlah garis lintang ini menyatakan jumlah penghantar sejenis yang ada. Gambar-gambar berikut ini memperlihatkan diagram garis ganda dan diagram garis tunggal untuk beberapa jenis hubungan-hubungan sakelar.
*        Diagram instalasi sakelar, lampu dan kotak kontak :
Gambar 4a.
Gambar 4b.
*    Hubungan Sakelar Seri
            Sakelar seri berguna untuk memutuskan dan menghubungkan dua buah lampu atau dua buah kelompok lampu secara bergantian atau bersamaan.
Gambar 5a.
Gambar 5b.
*    Hubungan Sakelar Tukar (Hotel)
            Sakelar tukar digunakan untuk melayani satu lampu atau kelompok lampu dari dua tempat. Untuk itu digunakan dua sakelar tukar.
Gambar 6a
Gambar 6b.
Posted by Unknown

// Copyright © TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //